Meliputi produksi musik untuk brand lokal dan konten digital, pengembangan karya baru-kontemporer berbasis tradisi dan teknologi (seperti gamelan elektronik dan pertunjukan suara langsung), program residensi musisi komunitas, serta workshop edukatif tentang komposisi dan produksi suara.
Pementasan karya "Elong Lesung" 2025
karya yang mereaktualisasi tradisi musik komunitas agraris Bugis melalui ritme lesung dalam ritual Mappadendang. Terinspirasi dari episode Sangiang Serri dalam epik La Galigo—yang telah diakui UNESCO sebagai Memory of the World—karya ini menghadirkan perpaduan antara ekspresi agraris, spiritualitas padi, dan tafsir kontemporer. Melalui pendekatan ini, musik tradisi tidak hanya dihidupkan kembali, tetapi juga diposisikan sebagai medium dialog lintas zaman tentang identitas, kosmologi, dan keberlanjutan budaya Bugis.
Musik anak Indonesia kian kurang diminati karena kalah bersaing dengan arus hiburan global yang lebih dominan. Melalui proyek perdana Indonesia Istimewa – Album Musik Anak (2020), nilai-nilai budaya lokal diperkenalkan kembali lewat 12 lagu anak yang dikemas dalam format digital.
Dengan memanfaatkan media video animasi, platform digital menjadi sarana efektif untuk mentransmisikan kearifan budaya Indonesia
Indonesia Istimewa memulai kolaborasi pertama di tahun 2020, untuk menciptakan musik anak berbasis alat musik tradisional Indonesia.
